asd
spot_img

Sembilan SMKN di Kalsel Siap Bertranformasi Jadi BLUD, 2 Sekolah dari Banjarbaru

BANJARBARU POST – Dalam upaya meningkatkan pelayanan pendidikan di Kalimantan Selatan, Sembilan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di wilayah ini segera akan bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan dua sekolah diantaranya dari Kota Banjarbaru yakni SMKN 2 Banjarbaru dan SMKN 3 Banjarbaru. Keputusan ini merupakan hasil penilaian tim yang terdiri dari perwakilan Biro Perekonomian Setdaprov Kalsel, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Kalsel, serta Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan.

Sembilan sekolah yang siap bertranformasi jadi BLUD adalah:

1. SMKN 2 Banjarbaru
2. SMKN 3 Banjarbaru
3. SMKN 2 Banjarmasin
4. SMKN 3 Banjarmasin
5. SMKN 4 Banjarmasin
6. SMKN 5 Banjarmasin
7. SMKN 1 Martapura
8. SMKN 2 Amuntai
9. SMK PP Pelaihari

Menurut Syamsuri, Kepala Bidang Pembinaan SMK pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel, seluruh sekolah ini telah menjalani proses penilaian yang cermat sebelum ditetapkan menjadi BLUD. Kelebihan dan potensi masing-masing SMK telah dipresentasikan kepada tim penilai. Hasil penilaian tim menunjukkan bahwa sembilan SMK tersebut telah siap untuk siap bertranformasi jadi BLUD.

Langkah selanjutnya adalah pemantapan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di sembilan SMK yang diajukan untuk bertransformasi menjadi BLUD. Pemantapan akan dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan (bimtek) dan studi tiru ke sekolah-sekolah di luar daerah yang telah lebih dulu mengadopsi model BLUD.

Proses selanjutnya akan melibatkan penetapan status BLUD melalui peraturan gubernur (pergub). Untuk dapat menjadi BLUD, SMKN harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Selain itu, mereka harus memiliki kompetensi yang dapat dijadikan sebagai inti bisnis dalam pengembangan unit produksi sekolah.

“Potensi yang dimiliki oleh masing-masing sekolah sangat beragam, termasuk di antaranya bidang perhotelan, busana, otomotif, dan peternakan,” jelas Syamsuri.

Ia juga menegaskan bahwa langkah ini bukanlah untuk mengubah fasilitas pendidikan menjadi sumber pendapatan semata, melainkan untuk memberikan sekolah lebih banyak kemandirian.

“Dengan menjadi BLUD, sekolah dapat menghasilkan dan mengelola dana mereka sendiri,” tandasnya. (red)

Facebook Comments Box

spot_img

Must Read

Related Articles

Facebook Comments Box